RASAKAN SENSASI BERMAIN DI AGEN POKER DOMINO ONLINE UANG ASLI INDONESIA DENGAN MINIMAL DEPOSIT RP 10.000 & MINIMAL WITHDRAW RP 30.000 BONUS TURN OVER 0.5% BONUS REFFERAL 20% HANYA DI WWW.JAWADOMINO.NET

Rabu, 17 Mei 2017

'Reklamasi bukan solusi untuk perluasan wilayah Jakarta'

'Reklamasi bukan solusi untuk perluasan wilayah Jakarta'


AGEN KASINO

Tim Sinkronisasi Anies-Sandi menilai tak tepat bila reklamasi di Teluk Jakarta dinilai sebagai solusi dari kurangnya lahan di Jakarta. Sebab solusi dari kekurangan lahan di suatu wilayah diatasi dengan pembangunan secara vertikal. Bukan memperluas wilayah daratan dengan mengorbankan area perairan.

"Kalau kita berpikir tentang solusi terus menerus menambah lahan, terus kita rebutan lahan dengan tetangga terus dong. Kedua, jangan lupa menambah lahan di laut sebenarnya anda mengurangi laut," kata salah satu anggota Tim Sinkronisasi Anies-Sandi, Marco Kusumawijaya di Jakarta, Rabu (17/5).

Marco mengingatkan Indonesia merupakan negara maritim yang sebagian wilayahnya merupakan perairan. Harus ada kajian mendalam bila memang akan memperluas wilayah daratan dengan melakukan reklamasi.

Ahli tata kota ini mencontohkan Singapura yang memiliki wilayah yang sempit. Pemerintah Singapura pun akhirnya membuat kebijakan pembangunan secara vertikal untuk memenuhi kebutuhan hunian bagi warganya.

"Misalnya di Singapura itu mempunyai lantai terbangun enam kali luas pulau. Sedangkan Jakarta ini luas lantai yang terbangun paling-paling cuma dua kali luas wilayah," jelas Marco.

"Karena itu setiap penduduk Singapura rata-rata menikmati sekitar 1000 meter persegi lantai terbangun. Sementara Jakarta kan cuma 170 lantai terbangun. Jadi kita harus membangun lebih banyak lantai, bukan menambah lebih banyak daratan," sambung Marco.

Kata dia, ada salah extrapolasi yang terjadi di Indonesia. Seolah-olah membangun, menambah penduduk harus nambah lahan. Lahan di mana-manapun kan tidak bertambah. Pun jangan berpikir laut memanfaatkan laut karena kalau mengambil laut berarti mengurangi laut.

0 komentar:

Posting Komentar