RASAKAN SENSASI BERMAIN DI AGEN POKER DOMINO ONLINE UANG ASLI INDONESIA DENGAN MINIMAL DEPOSIT RP 10.000 & MINIMAL WITHDRAW RP 30.000 BONUS TURN OVER 0.5% BONUS REFFERAL 20% HANYA DI WWW.JAWADOMINO.NET

Minggu, 16 Juli 2017

Ingat kebun bunga hancur karena selfie? Ini kondisinya sekarang

Ingat kebun bunga hancur karena selfie? Ini kondisinya sekarang


AGEN KASINO

Masih ingat kebun bunga Amarilis yang sempat jadi perbincangan oleh warganet pada tahun 2015? Saat itu kebun bunga yang indah itu hancur lebur gara-gara ulah pengunjung yang berswafoto alias selfie.

Saat ini kembali bunga Amarilis sudah mulai mekar. Meskipun belum musimnya, bunga Amarilis di kebun Sukadi (46) ini sudah banyak yang mekar dan nampak seperti hamparan karpet berwarna orange.

Sukadi menuturkan dirinya menanam kurang lebih 500.000 umbi bunga amarilis. Dari satu umbi ini, biasanya tumbuh dua sampai tiga batang.

"Biasanya bulan Juli belum mekar. Mekarnya November akhir. Tapi kemarin tahun 2016 bunganya tak mekar karena curah hujan tinggi," ungkap Sukadi, Minggu (16/7).

Sukadi mengatakan bahwa kebun bunga Amarilis miliknya hanya untuk koleksi pribadi saja. Taman seluas 3000 meter persegi ini justru menarik perhatian para wisatawan. Para wisatawan ini tertarik untuk berswafoto di kebun milik Sukadi ini.

"Sudah membudidayakan Amarilis sejak 2002. Awalnya Amarilis oleh masyarakat tanaman ini hanya gulma. Kemudian saya meminta ke tetangga untuk ditanam sebagai upaya melestarikan. Ternyata kebun ini justru menarik minat para wisatawan," jelas Sukadi.

Belajar dari pengalaman di tahun 2015 dimana kebun Amarilis miliknya hancur karena antusiasme berlebih dari wisatawan saat berswafoto, Sukadi pun melakukan evaluasi. Saat ini, telah dibuat jalur khusus untuk berfoto bagi wisatawan.

"Untuk berfoto tak dipungut biaya, hanya parkir kendaraan. Wisatawan juga bisa membawa pulang Amarilis dengan membeli bibit per biji Rp3000. Atau bisa juga membeli yang berukuran satu polybag yang dijual seharga Rp 7000 isi 3," pungkas Sukadi.

0 komentar:

Posting Komentar