RASAKAN SENSASI BERMAIN DI AGEN POKER DOMINO ONLINE UANG ASLI INDONESIA DENGAN MINIMAL DEPOSIT RP 10.000 & MINIMAL WITHDRAW RP 30.000 BONUS TURN OVER 0.5% BONUS REFFERAL 20% HANYA DI WWW.JAWADOMINO.NET

Kamis, 01 Maret 2018

Abu Bakar Ba'asyir harap jadi tahanan rumah bukan diberi grasi

Abu Bakar Ba'asyir harap jadi tahanan rumah bukan diberi grasi


AGEN CASINO ONLINE

Penasihat Hukum terpidana kasus terorisme Abu Bakar Ba'asyir, Guntur Fattahilah mengatakan kliennya tak mau bila diberikan pengurangan hukuman alias grasi dari Presiden. Alasannya, Ba'asyir idak merasa bersalah dan hanya menjalankan syariat Islam.

"Ustaz tidak mau grasi. Makanya kita juga bingung yang mewacanakan siapa ya ustaz sendiri enggak mau. Itu yang disampaikan kepada kami," kata Guntur saat ditemui di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) Kencana, Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (1/3).

Saat menjalani pemeriksaan di RSCM Kencana, Jakarta Pusat tadi Guntur sempat berbincang kepada Ba'asyir. Lewatnya, Ba'asyir menegaskan bahwa 'saya hanya menjalankan keyakinan saya, agama saya dan menerangkan tentang agama islam'.
.
"Tadi pun saya mengkonfirmasi kepada ustaz terkait mengenai grasi. Pertama yang disampaikan beliau dia tidak merasa bersalah karena beliau itu hanya menjalankan syariat atau menjalankan agama islam dan menerangkan tentang agama islam itu sendiri," terangnya.

Lebih lanjut, Guntur mengaku pihaknya mengajukan Ba'asyir sebagai tahanan rumah sejak pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di periode kedua. "Kami sudah sampaikan sejak zaman pak SBY untuk jadi tahanan rumah," ucapnya.

Menurut dia, pengajuan tahanan rumah merujuk kepada Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO (World Health Organization). Dalam aturan WHO, kata Guntur, apabila tahanan sudah berusia diatas 60 tahun harus dipulangkan untuk dirawat keluarga.

"Karena melihat ada pertimbangan WHO juga, orang yang usia sudah 80 tahun itu sepatutnya dirawat keluarga. Silakan dicari tentang referensi itu. Ada di WHO yang mengatur tentang seseorang yang sudah tua, apalagi dalam hal ini dia ditahan butuh komunikasi dengan keluarga, intensif dengan istrinya," kata Guntur.

Untuk itu, Guntur berharap Presiden Joko Widodo bisa mengabulkan permintaan tahanan rumah Abu Bakar Ba'asyir. "Terima kasih kalau itu bisa diberikan kepada ustaz Abu Bakar Ba'asyir menjadi seorang yang ditahan di rumah," ujarnya.

0 komentar:

Posting Komentar