RASAKAN SENSASI BERMAIN DI AGEN POKER DOMINO ONLINE UANG ASLI INDONESIA DENGAN MINIMAL DEPOSIT RP 10.000 & MINIMAL WITHDRAW RP 30.000 BONUS TURN OVER 0.5% BONUS REFFERAL 20% HANYA DI WWW.JAWADOMINO.NET

Senin, 08 Oktober 2018

Selidiki kasus korupsi, wartawan wanita Bulgaria tewas dibunuh

Selidiki kasus korupsi, wartawan wanita Bulgaria tewas dibunuh


AGEN CASINO ONLINE

Seorang wartawan wanita asal Bulgaria, Viktoria Marinova, tewas dibunuh sekaligus diperkosa. Wartawan investigasi tersebut ditemukan tewas kemarin setelah terlibat dalam penyelidikan dugaan korupsi yang melibatkan dana Uni Eropa.

Jaksa Bulgaria kemarin mengatakan, jenazah Marinova yang berusia 30 tahun ditemukan di sebuah taman di kota Ruse, dekat aliran Sungai Danube, pada hari Sabtu.

Menteri Dalam Negeri Bulgaria Mladen Marinov, mengatakan tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa pembunuhan itu terkait dengan tugas jurnalistik yang tengah diemban Marinova.

"Ini tentang pemerkosaan dan pembunuhan. Tidak ada bukti dia diancam," ujar Menteri Marinov, sebagaimana dikutip dari Reuters pada Senin (8/10).

Perdana Menteri Bulgaria Boyko Borissov mengatakan, "Para penyelidik terbaik dikirim ke Ruse, jangan menekan mereka. Sejumlah besar DNA telah diperoleh."

Sementara itu, jaksa penuntut dari Kota Ruse, Georgy Georgiev mengatakan, "Kematiannya disebabkan oleh pukulan di kepala, yang membuatnya mati lemas, dan ponsel, kunci mobil, kacamata dan beberapa pakaiannya hilang."

Polisi diharapkan untuk mengungkapkan rincian lebih lanjut pada hari Senin.

Marinova, yang merupakan anggota dewan stasiun televisi TVN adalah jurnalis ketiga yang telah dibunuh di Uni Eropa dalam setahun terakhir.

Dia mempresentasikan program pembicaraan urusan terkini yang disebut "Detektor" untuk televisi swasta kecil TVN Ruse. Program tersebut baru-baru ini diluncurkan kembali.

Episode pertama dari acara yang tayang perdana pada 30 September itu, memuat siaran wawancara dengan wartawan investigasi Dimitar Stoyanov dari situs Bivol.bg, dan Attila Biro dari Romanian Rise Project, tentang penyelidikan dugaan penipuan yang melibatkan dana Uni Eropa, yang diduga berkongkalikong dengan pengusaha besar dan politikus setempat.

Pasangan itu ditahan secara singkat oleh polisi Bulgaria ketika mencoba menghentikan perusakan dokumen terkait dugaan penipuan itu, yang kemudian memicu kecaman dari lembaga advokasi jurnalis, Reporters Without Borders (RSF).

"Kami kaget. Kami sama sekali tidak ikut dalam bentuk apa pun. Kami pernah menerima ancaman yang ditujukan kepadanya atau televisi," seorang wartawan dari TVN mengatakan kepada AFP tanpa menyebut nama, menambahkan bahwa ia dan rekan-rekannya kini khawatir akan keselamatan mereka.

Dia menggambarkan mantan rekannya sebagai sosok jurnalis yang "sangat disiplin, ambisius, selalu menempatkan diri sepenuhnya dalam apa yang dia lakukan, dan seseorang dengan rasa keadilan yang tinggi."

TVN merupakan salah satu saluran TV paling populer di Bulgaria timur laut.

0 komentar:

Posting Komentar