RASAKAN SENSASI BERMAIN DI AGEN POKER DOMINO ONLINE UANG ASLI INDONESIA DENGAN MINIMAL DEPOSIT RP 10.000 & MINIMAL WITHDRAW RP 30.000 BONUS TURN OVER 0.5% BONUS REFFERAL 20% HANYA DI WWW.JAWADOMINO.NET

Jumat, 04 Januari 2019

Data Pribadi Kanselir Jerman dan Ratusan Politikus Diretas

Data Pribadi Kanselir Jerman dan Ratusan Politikus Diretas


AGEN CASINO ONLINE

Data pribadi ratusan politikus Jerman, termasuk Kanselir Angela Markel diretas. Pemerintah menyebut mereka telah menjadi korban peretasan data pribadi secara daring.

"Data pribadi dan dokumen milik ratusan politikus dan tokoh publik diterbitkan di internet," kata Juru Bicara Pemerintah Jerman, Martina Fietz, dikutip dari South China Morning Post, Jumat (4/1).

Fietz menegaskan, pemerintah menanggapi serius masalah ini. Politikus yang menjadi korban peretasan ini ialah para anggota parlemen Jerman atau Bundestag, maupun anggota parlemen Eropa di tingkat lokal dan regional.

"Wakil dari seluruh partai di Bundestag jadi korban," sebutnya.

Investigasi awal atas kasus ini, kata Fietz, mengindikasikan data yang bocor bukan data atau informasi sensitif, termasuk juga data yang diretas dari kantor Merkel. Data yang dicuri terdiri dari alamat pribadi, nomor ponsel, surat, faktur, dan salinan dokumen identitas. Data ini diunggah di Twitter pada Desember dan merasa heran kenapa baru terungkap pekan ini.

Selain politikus, Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier, selebritis, dan jurnalis menjadi target. Peretasan ini pertama kali diberitakan harian Bild dan radio RBB. Bild memberitakan pencurian data ini berlanjut sampai akhir Oktober 2018 namun belum diketahui kapan aksi ini mulai dilakukan.

Dalam siarannya, RBB menjelaskan temuan awal tak ada data sensitif yang dicuri, hanya saja dapat berdampak masif karena banyaknya data pribadi yang diterbitkan. Karena banyaknya data yang dicuri, diyakini data diambil tak hanya dari satu sumber.

Pimpinan parlemen mendapat informasi peretasan ini pada Kamis lalu dan Kantor Federal untuk Keamanan Informasi (BSI) dan dinas intelijen domestik mengatakan mereka sedang menyelidiki.

"Berdasarkan informasi awal kami, jaringan pemerintah belum ditargetkan," BSI mengeluarkan pernyataan di Twitter.

0 komentar:

Posting Komentar