RASAKAN SENSASI BERMAIN DI AGEN POKER DOMINO ONLINE UANG ASLI INDONESIA DENGAN MINIMAL DEPOSIT RP 10.000 & MINIMAL WITHDRAW RP 30.000 BONUS TURN OVER 0.5% BONUS REFFERAL 20% HANYA DI WWW.JAWADOMINO.NET

Sabtu, 09 Maret 2019

Pengusaha Durian Thailand Batalkan Sayembara Cari Mantu sebab Calonnya Terlalu Tampan

Pengusaha Durian Thailand Batalkan Sayembara Cari Mantu sebab Calonnya Terlalu Tampan


AGEN CASINO ONLINE

Pengusaha durian asal Thailand, Arnon Rodthong (58), membatalkan sayembara untuk mencari jodoh bagi putri bungsunya karena kandidat yang mengajukan diri terlalu tampan dan dia
mengatakan perhatian publik menjadi terlalu mengganggu bagi keluarga dan bisnisnya.

Lebih dari 10.000 orang pria melamar. Mereka datang tidak hanya datang dari Thailand, tapi juga luar negeri.

Dari sekian banyak pelamar, muncul nama Premyosapon Khongsai yang berusia 28, di mana menjadi kandidat favorit media sosial, demikian sebagaimana dikutip dari The Straits Times pada Sabtu (9/3).

Menurut situs Coconuts Bangkok, Khongsai mengajukan diri dalam sebuah komentar di salah satu unggahan Facebook Arnon, dan memperoleh sekitar 14.000 tanda suka hanya dalam beberapa hari.

Dalam unggahan foto dirinya, Khongsai menulis: "Saya tertarik. Saya berusia 28 tahun. Keluarga saya juga menanam durian di provinsi Trat. Kami memiliki lebih dari 300 pohon ... Saya dapat mengurus baik saat cuaca panas ataupun hujan. Saya dapat mengemudi sebuah truk dan traktor 10 roda. Tolong pertimbangkan saya, Bapak Arnon. Terima kasih."

Sementara Kansita mengatakan bahwa Khongsai "sangat manis," ayahnya memiliki pendapat berbeda.

Arnon dilaporkan mengatakan kepada media Thailand: "Khongsai tidak cocok untuk saya karena dia terlalu tampan. Dia mungkin menghancurkan hati putri saya."

Karnsita, yang disebut hanya pernah memiliki seorang kekasih dalam hidupnya, juga mengatakan bahwa sayembara tersebut sengaja dihentikan, karena berujung konyol setelah viral.

"Saya akan memberi keputusan akhir, terlepas dari hasil sayembara," tambah putri juragan Thailand itu.

Arnon sebelumnya mengunggah pesan di Facebook menawarkan uang senilai 10 juta baht atau setara Rp 4,4 miliar bagi siapa pun pria yang berhasil mencuri hati putrinya untuk dinikahi. Putrinya kini berusia 26 tahun. Pria yang beruntung itu nantinya harus setuju untuk menjalankan bisnis keluarga berjualan durian.

"Saya tidak minta uang sepeser pun kepada lelaki itu untuk mahar putri saya. Malah sebaliknya saya akan berikan dia uang 10 juta baht dalam bentuk uang tunai kemudian 10 mobil, sebuah rumah, dua pasar durian dan seorang putri lulusan Universitas Assumption serta bergelar master dari Universitas Sun Yat-sen di China," kata dia dalam unggahannya Sabtu lalu.

Meski terdengar seperti cerita dongeng tapi Arnon serius. Ketika wartawan menanyakan hal ini Anond mengatakan dia tidak punya banyak waktu lagi dan khawatir putrinya sudah terlalu tua untuk menikah.

Dia mengatakan sudah siap untuk pensiun dan mewariskan bisnis duriannya kepada generasi berikutnya. Anond sudah menggeluti dunia bisnis jual beli durian selama 20 tahun. Dia memiliki dua pasar durian di Chumpon, termasuk satu di Pasar Uay Chai di Wang Takor Distrik Lang Suan.

Lalu apa saja syarat yang diajukan Anond bagi pria yang ingin menikahi putrinya?

Anond mengatakan lelaki itu harus punya kemampuan memilih durian. Kemudian calon mantunya harus cerdas. Anond membangun bisnis duriannya dari nol hingga jadi besar dan dia ingin calon mantunya juga punya kemampuan itu. Dia mengaku siap mengetahui seluk-beluk calon mantunya dengan bekerja sama.

Anond tidak mencari lelaki yang kaya raya dan berpendidikan tinggi.

"Lelaki yang akan menjadi bagian dari keluarga ini haruslah orang baik dan bukan tukang judi. Yang terpenting dia pekerja keras dan tulus mencintai putri saya," kata dia, seperti dilansir laman the Independent, Selasa (5/3).

Putri Arnon yang bernama Kansita Rotthing mengaku tidak keberatan dengan ide ayahnya.

"Awalnya saya pikir ayah hanya bercanda tapi ternyata dia serius mencari calon menantu. Saya dan kakak menghormati keputusannya," kata Kansita.

0 komentar:

Posting Komentar