RASAKAN SENSASI BERMAIN DI AGEN POKER DOMINO ONLINE UANG ASLI INDONESIA DENGAN MINIMAL DEPOSIT RP 10.000 & MINIMAL WITHDRAW RP 30.000 BONUS TURN OVER 0.5% BONUS REFFERAL 20% HANYA DI WWW.JAWADOMINO.NET

Selasa, 23 April 2019

Komedian Volodymyr Zelensky Terpilih Jadi Presiden Ukraina

Komedian Volodymyr Zelensky Terpilih Jadi Presiden Ukraina


AGEN CASINO ONLINE

Hasil hitung cepat pemilihan presiden Ukraina memenangkan komedian Volodymyr Zelensky. Dia mendapatkan lebih dari 70 persen suara, menyisakan sekitar 25 persen untuk sang petahana.

Zelensky (40) menantang presiden petahana, Petro Poroshenko dalam dua kali putaran pemilihan.

Dalam putaran pertama, Zelensky mendapatkan 30,3 persen suara. Saat itu, Poroshenko mendapat 16 persen. Calon ketiga, mantan Perdana Menteri Yulia Tymoshenko meraup 13,4 persen saja.

Meski menang dalam putaran pertama, Zelensky harus menghadapi Poroshenko pada putaran kedua karena saat itu perolehannya tidak mencapai 50 persen. Sementara Tymoshenko otomatis gugur karena memperoleh raihan suara paling sedikit.

Nasib mujur, pelawak yang tidak memiliki banyak pengalaman politik itu memenangkan pemilu pada putaran kedua.

Presiden Petahana Bersikap Sportif

Poroshenko yang tengah menjabat sebagai presiden Ukraina mengakui kekalahannya dari Zelensky, mengutip BBC News pada Senin (22/4). Meskipun hasil resmi dari komisi pemilihan belum diterbitkan.

"Saya akan meninggalkan kantor (kepresidenan), namun saya tidak akan keluar dari politik," kata sang petahana.

Sementara itu, Zelensky belum secara resmi mendeklarasikan kemenangan. Berbicara di depan para pendukung pada Minggu, 21 April 2019, Zelensky berkomitmen untuk tidak mengecewakan Ukraina.

"Saya belum resmi menjadi presiden," katanya. "Tetapi sebagai warga negara Ukraina, saya dapat mengatakan kepada semua negara di (bekas) Uni Soviet: Lihat kami. Apa pun mungkin (terjadi)," kata pelawak yang pernah berperan sebagai presiden di serial televisi itu.

Jika jajak pendapat benar, Zelensky akan menjadi presiden selama lima tahun. Jabatan itu akan memberikan sang pelawak kekuasaan atas keamanan, pertahanan, dan kebijakan luar negeri Ukraina.

Menurut para pengamat, Zelenskiy diuntungkan oleh ketidakpuasan rakyat Ukraina terhadap Poroshenko, yang menjabat sejak lima tahun lalu setelah revolusi Maidan.
Poroshenko, yang merupakan salah seorang konglomerat lokal, menjanjikan kepada Ukraina bahwa mereka akan "hidup dengan cara baru", tetapi laju perubahan terlalu lambat bagi banyak orang.

Sementara itu, pendukung Poroshenko cenderung khawatir tentang kurangnya pengalaman Zelenskiy dan sikap yang berpotensi lebih ramah terhadap hubungan yang bersahabat dengan Rusia.

Sebaliknya, para pendukung Zelenskiy bersikeras bahwa masa jabatan pertama Poroshenko telah gagal, dan dia tidak pantas mendapat kesempatan kedua.

0 komentar:

Posting Komentar