RASAKAN SENSASI BERMAIN DI AGEN POKER DOMINO ONLINE UANG ASLI INDONESIA DENGAN MINIMAL DEPOSIT RP 10.000 & MINIMAL WITHDRAW RP 30.000 BONUS TURN OVER 0.5% BONUS REFFERAL 20% HANYA DI WWW.JAWADOMINO.NET

Jumat, 21 Juni 2019

Insiden Drone AS Ditembak Jatuh, Iran-AS Di Ambang Perang?

Insiden Drone AS Ditembak Jatuh, Iran-AS Di Ambang Perang?


AGEN CASINO ONLINE

Panglima Garda Revolusi Iran Hussein Salami kemarin mengatakan langkah Teheren menembak jatuh pesawat nirawak (drone) Amerika Serikat di wilayah Iran adalah 'pesan jelas, kuat, dan akurat' kepada Washington.

Salami memperingatkan Iran akan merespons tegas pelanggaran dari pihak mana pun terhadap wilayah teritori mereka.

"Iran tidak ada maksud berperang dengan negara mana pun tapi kami siap untuk berperang," kata dia.

Komentar Salami itu disampaikan setelah mengklaim menembak jatuh pesawat nirawak (drone) Amerika Serikat Rq-4 yang terbang di Provinsi Hornuzgun.

Dikutip dari laman Russia Today, Kamis (20/6), Angkatan Udara Garda Revolusi Iran dalam pernyataannya kemarin mengatakan mereka telah menembak jatuh 'drone mata-mata AS' yang melanggar wilayah udara Iran.

Kantor berita pemerintah IRNA menyebut drone itu diidentifikasi sebagai RQ-4 Global Hawk yang sedang terbang di langit Kuh Mubarak di Provinsi Hormuzgan.

RQ-4 adalah pesawat nirawak berkemampuan terbang cukup tinggi dan menjalankan misi pengintaian.

Setelah kabar drone mereka ditembak jatuh, Angkatan Laut AS kemudian mengerahkan aset mereka ke Selat Hormuz, tempat puing-puing drone itu berserakan.

Militer AS tidak segera menyebut di mana lokasi puing-puing itu berada.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump langsung mengecam keras Iran ketika diberitahu drone AS ditembak jatuh oleh Iran.

"Iran membuat kesalahan besar!" tulis Trump dalam kicauan di Twitternya, seperti dilansir laman Al Arabiya, Kamis (20/6).

Trump sebelumnya sudah pernah mengatakan dia tidak tertarik berperang dengan Iran kecuali untuk menghentikan Negeri Mullah itu membuat senjata nuklir.

Washington sebelumnya menuding Iran berada di balik sejumlah serangan ke kapal tanker di perairan Teluk.

Teheran membantah terlibat dalam kejadian itu dan justru menuduh balik Washington berada di balik serangan itu dengan alasan sebagai dalih untuk menyerang Iran.

Hubungan Teheran dan Washington kembali menegang sejak tahun lalu AS memutuskan keluar dari perjanjian nuklir Iran dan menerapkan sanksi terhadap negara itu.

AS kemudian memperkuat kehadiran tentaranya di Timur Tengah dan menyebut Garda Revolusi sebagai organisasi teroris.

Namun pejabat keamanan Iran dua hari lalu mengatakan tidak usah khawatir perang akan terjadi.

"Tidak akan ada perang (antara Iran dan AS) karena tidak ada alasan untuk perang," kata Ali Shamkani, Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, seperti dikutip kantor berita pemerintah IRNA.

Sementara itu Israel melalui Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dua hari lalu memperingatkan agar Iran tidak menguji kesabaran negaranya.

"Saya mendengar tetangga kita di utara, selatan, dan timur, mengancam akan menghancurkan kita," ujar Netanyahu dalam pernyataan.

"Saya katakan kepada musuh kita. Militer Israel punya kekuatan menghancurkan yang luar biasa. Jangan uji kami," kata dia.

0 komentar:

Posting Komentar