RASAKAN SENSASI BERMAIN DI AGEN POKER DOMINO ONLINE UANG ASLI INDONESIA DENGAN MINIMAL DEPOSIT RP 10.000 & MINIMAL WITHDRAW RP 30.000 BONUS TURN OVER 0.5% BONUS REFFERAL 20% HANYA DI WWW.JAWADOMINO.NET

Sabtu, 29 Juni 2019

Intelijen Barat Retas 'Googlenya Rusia' buat Mata-matai Pengguna

Intelijen Barat Retas 'Googlenya Rusia' buat Mata-matai Pengguna


AGEN CASINO ONLINE

Para peretas yang bekerja untuk intelijen negara Barat membobol perusahaan mesin pencari Rusia, Yandex, di akhir 2018 untuk mematai-matai para pengguna.

Kabar itu diperoleh kantor berita Reuters dari empat sumber yang mengetahui masalah ini.

Dikutip dari laman Channel News Asia, Kamis (28/6), para peretas itu mengerahkan malware bernama Regin yang selama ini dikenal sering dipakai oleh intelijen dari 'Lima Mata', kelompok intel gabungan dari Amerika Serikat, Inggris, Australia, Selandia Baru, dan Kanada. Sejauh ini intelijen di negara-negara itu menolak berkomentar.

Peretasan oleh negara Barat terhadap Rusia ini jarang diakui secara terang-terangan. Belum diketahui peretas dari negara manakah di antara lima negara itu yang membobol Yandex. Tiga dari sumber yang mengatakan kepada Reuters mengaku mengetahui langsung kejadian peretasan itu. Aksi peretasan tersebut terjadi antara Oktober dan November 2018.

Juru bicara Yandex Ilya Grabovsky mengaku adanya peretasan itu kepada Reuters melalui pernyataan. Namun dia enggan memberi keterangan lebih lanjut.

"Serangan semacam ini terdeteksi pada tahap awal oleh tim keamanan Yandex. Serangan itu sudah dilumpuhkan sebelum terjadi kerusakan," kata dia.

Yandex juga mengatakan tim keamanannya memastikan tidak ada data pengguna yang terkena serangan itu.

Sumber mengatakan kepada Reuters, para peretas itu mengincar informasi teknis yang bisa menjelaskan proses pengecekan suatu akun yang mendaftar di Yandex. Informasi semacam itu bisa membantu intelijen menyamar sebagai pengguna Yandex dan mengakses pesan pribadi mereka.

Sumber mengatakan serangan terhadap unit pengembangan dan penelitian Yandex ini dimaksudkan untuk mematai-matai ketimbang merusak atau mencuri properti intelektual. Para peretas diam-diam berhasil mengakses Yandex selama beberapa pekan tanpa terdeteksi, kata sumber itu.

Malware Regin diketahui sebagai alat dari 'Lima Mata' pada 2014 setelah kontraktor Badan Intelijen Nasional (NSA) Edward Snowden mengungkap rahasia itu.

Laporan dari the Intercept, bekerja sama dengan harian belanda dan Belgia, menyebut tipe pertama Regin meretas perusahaan komunikasi Belgia, Belgacom, pada 2013 dan mengatakan intelijen Inggris dan NSA bertanggung jawab atas serangan itu. Intelijen Inggris (GCHQ) dan NSA menolak berkomentar atas kejadian itu

0 komentar:

Posting Komentar