RASAKAN SENSASI BERMAIN DI AGEN POKER DOMINO ONLINE UANG ASLI INDONESIA DENGAN MINIMAL DEPOSIT RP 10.000 & MINIMAL WITHDRAW RP 30.000 BONUS TURN OVER 0.5% BONUS REFFERAL 20% HANYA DI WWW.JAWADOMINO.NET

Sabtu, 29 Juni 2019

Trump Bercanda dengan Putin, 'Jangan Campuri Pemilu AS'

Trump Bercanda dengan Putin, 'Jangan Campuri Pemilu AS'


AGEN CASINO ONLINE

Di sela-sela KTT G20 di Osaka, Jepang, hari ini Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan kepada pemimpin Rusia Vladimir Putin untuk tidak ikut campur dalam pemilihan umum di negaranya. Kalimat itu disampaikan Trump sambil tertawa.

"Tolong jangan ikut campur dalam pemilu," kata Trump, menyeringai dan mengibaskan jarinya pada Putin, seperti dikutip CNN, Jumat (28/6). Trump selama ini sering dituduh oleh berbagai kalangan telah melakukan kontak dengan Rusia selama pemilu 2016 lalu.

Trump mengatakan dia menikmati "hubungan yang sangat, sangat baik" dengan Putin, dan mengatakan "banyak hal positif akan didapatkan dari hubungan itu."

"Kami memiliki banyak hal untuk dibahas, termasuk perdagangan dan pelucutan senjata, beberapa proteksionisme kecil, dengan cara yang sangat positif," kata Trump.

Sebelum berangkat ke Osaka untuk menghadiri KTT G20, Trump telah mengatakan kepada wartawan di Gedung Putih bahwa ia akan melakukan pembicaraan dengan Putin.

"Saya akan melakukan pembicaraan yang sangat baik dengannya," kata Trump.

"Apa yang saya katakan kepadanya bukan urusan Anda," lanjutnya.

Saat Trump melakukan perjalanan ke KTT G20, ia melemparkan kritik terhadap Jepang, India, dan Jerman atas masalah perdagangan dan pertahanan - tetapi tidak terhadap Rusia.

Menurut Heather Conley, Direktur program di Pusat Studi Strategis dan Internasional di Washington terdapat reaksi domestik yang sangat kuat setiap kali Presiden AS Donald Trump bertemu dengan Putin.

"Tetapi, sebagian, itu karena ada total kurangnya transparansi tentang topik diskusi dan apa agendanya," kata Conley. "Tetapi Presiden tidak mengambil pendekatan kebijakan itu dan, saya pikir, terus menciptakan reaksi domestik."

Dalam sebuah wawancara menjelang pertemuan itu, Putin mengisyaratkan pandangan yang menantang aliansi Barat. "Ide liberal" telah "melampaui tujuannya," katanya dalam sebuah wawancara dengan Financial Times.

"Masalah yang jelas adalah kesenjangan antara kepentingan elit dan mayoritas rakyat," lanjutnya.

"Beberapa elemen dari ide liberal, seperti multikulturalisme, tidak lagi dapat dipertahankan," kata Putin.

0 komentar:

Posting Komentar