RASAKAN SENSASI BERMAIN DI AGEN POKER DOMINO ONLINE UANG ASLI INDONESIA DENGAN MINIMAL DEPOSIT RP 10.000 & MINIMAL WITHDRAW RP 30.000 BONUS TURN OVER 0.5% BONUS REFFERAL 20% HANYA DI WWW.JAWADOMINO.NET

Senin, 22 Mei 2017

Mengapa seleb punya 'kekuatan' yang mampu pengaruhi hidup seseorang?

Mengapa seleb punya 'kekuatan' yang mampu pengaruhi hidup seseorang?


AGEN KASINO

Setiap orang pasti punya idola. Selalu ada kasus di mana jika idola seseorang tertimpa musibah, para pengagumnya pasti ikut bersedih. Sebaliknya, ketika sang idola sukses, kesuksesan tersebut bahkan bisa memotivasi sang pengagum untuk jadi lebih baik pula.

Hal ini tentu sebuah fenomena. Bagaimana bisa seorang selebritis atau publik figur seakan punya kekuatan yang mampu pengaruhi kehidupan seseorang?

Hubungan Parasosial

Ternyata dari bidang ilmiah, tepatnya kajian psikologi, ternyata semua kesedihan dan empati, serta berbagai keceriaan dan motivasi yang kita rasakan dari berbagai hal yang dilakukan seleb, adalah indikasi dari 'hubungan parasosial'.

Teori yang pertama kali dicanangkan oleh Donald Horton dan Richard Wohl di tahun 1956 ini, menyebutkan bahwa komunikasi antara masyarakat biasa dengan selebritis bersifat satu arah. Hal ini dikarenakan perilaku seleb bisa kita konsumsi dan kita amati sebagaimana kita menggunakan media. Sebaliknya, perilaku kita sebagai pengguna media tak bisa diamati oleh seleb.

Hal inilah yang menyebabkan kita merasa dekat dengan seleb idola kita meski berinteraksi secara langsung adalah hal yang mustahil.

Implikasi hubungan parasosial ini terjadi karena 'kebingungan identitas' yang terjadi di masyarakat tentang asumsi mereka terhadap selebriti. Seringkali selebritis haya menjadi seorang 'karakter' dan seringkali juga mereka hanyalah manusia biasa. Seringkali juga ketika sang seleb berada di dalam karakter yang ia bentuk, masyarakat mengonsumsinya seakan-akan sang seleb hanyalah manusia biasa.

Implikasi kondisi seleb ke benak pengagum

Hal inilah yang membuat kita ikut sedih ketika ada sepasang suami istri seleb yang sangat dielu-elukan tiba-tiba bercerai. Ini dikarenakan kita melihat mereka sebagai penggabungan antara karakter dan manusia biasa. Padahal apapun yang ditampilkan di media kurang-lebih hanya 'karakter' yang dibentuk, meski Anda melihatnya di acara berita atau liputan non-gosip. Dua hal tersebut, yakni dunia nyata dan karakter, sama sekali terpisah dan kehidupan asli mereka tak jauh dari kehidupan asli masyarakat biasa.

Oleh karena itu dalam konteks perceraian, berpisahnya seleb terasa sangat nyata. Perceraian yang sejatinya adalah masalah manusia biasa, tentu bisa terjadi di pasangan manapun. Tak terkecuali seleb. Namun kita melihat perceraian tersebut seperti mereka sedang memainkan karakter pasangan di film romansa yang dua karakternya 'tak boleh' cerai jika ingin film tersebut berakhir bahagia.

Tak cuma perceraian yang bernuansa sedih, berbagai hal positif juga bisa didorong oleh ikatan kuat seleb dan pengagum. Berdasarkan riset tahun 2006 yang dipublikasikan di All Academic, 75 persen anak muda punya 'koneksi yang kuat' pada 2 atau 3 seleb. Koneksi ini muncul dari kesamaan mereka atau terdorongnya mereka atas etos kerja mereka, ide kreatif mereka, serta dorongan keluar dari kebiasaan buruk atau bagaimana mereka menjalani gaya hidup sehat.

Uniknya, hal ini pun dirasakan hampir semua orang, yang tingkat konsumsinya terhadap media juga besar. Jadi, sebagian besar orang akan mengalami hal semacam ini dalam hidupnya.

0 komentar:

Posting Komentar