RASAKAN SENSASI BERMAIN DI AGEN POKER DOMINO ONLINE UANG ASLI INDONESIA DENGAN MINIMAL DEPOSIT RP 10.000 & MINIMAL WITHDRAW RP 30.000 BONUS TURN OVER 0.5% BONUS REFFERAL 20% HANYA DI WWW.JAWADOMINO.NET

Minggu, 30 Juli 2017

Begini lho agar kopi semakin nikmat dan mempesona

Begini lho agar kopi semakin nikmat dan mempesona


AGEN KASINO

Kreasi kopi, khususnya latte dengan ukiran di atasnya yang beragam dan unik seakan tidak ada habisnya. Ukiran bentuk hati atau motif lainnya dibikin para barista untuk membuat kopi lebih menarik.

Puluhan anak muda yang yang tergabung dalam Kudus Coffee Antusias (KCE) berkumpul di Kopi Cilik dan belajar membuat Latte Art berbentuk hati, unggas dan daun, Minggu (30/7). Acara yang dipandu Sute barista dari Genk Coffee Kudus dan sekaligus memberi arahan dan contoh.

“Kreasi dalam secangkir latte itu tampak sederhana tanpa banyak warna dan ukiran yang penuh. Gambar angsa, misalnya, dikreasikan dalam bentuk yang sederhana dan tidak rumit. Begitu juga dengan gambar hati yang hanya dikreasikan penuh rasa, intinya tenang,” jelas Sute.

Menurut Sute, secangkir kopi espresso yang enak merupakan sebuah seni tersendiri. Membuat latte art mengacu pada pembuatan pola selain itu kata Sue, latte art merupakan sebuah teknik penting, yang dapat memerlukan waktu bertahun-tahun untuk menguasainya.

“Ada yang pernah bilang apalah arti secangkir cappuccino tanpa si putih cantik yang memikat manja di atas permukaannya, setiap saya membuat gambar di aas secangkir cappuccino saya selalu memikirkan kalimat tersebut,” jelas Sute.

Sute juga membagi tips agar saat membuat latte harus asik saat nuang susunya. “Setelah itu putar-putar sedikit saat dituang, goyang-goyang sedikit milk jug-nya, lalu ditarik segaris ke arah bawah, jadilah sudah motif ‘love’ berlapis di atas cangkir,” jelasnya.

Ibarat lukisan, kata Sute maka espresso adalah ‘kanvas’ bagi para latte artist. Dalam bahasa sederhana dia menjelaskan untuk membuat ‘kanvas’ ini, seseorang perlu punya mesin espresso, dan mesin penggiling biji kopi alias grinder. Lalu, untuk menampung si ‘cat air’ alias susu berliter-liter untuk latihan, dan juga perlu siapkan ‘kuas’-nya yaitu milk jug.

Konsentrasi penuh, kata Sute juga perlu atur kecepatan aliran susunya. Sembari melukis dan menuang, perlahan-lahan tegakkan kembali gelasnya. “Kita bisa karena terbiasa,” ungkapnya.

Acara seperti ini menurut Sute sangat penting karena bisa menambah bergairahnya para pecinta kopi di Kudus. “Yang datang tak cuma dari Kudus, bahkan dari Pati dan Jepara juga datang,” katanya.

Salah satu peserta Khoirul Manan, mengaku senang dengan ada acara seperti ini, bisa menambah pengetahuan dan ternyata kopi tak melulu pait dan nongkrong saja.

0 komentar:

Posting Komentar