RASAKAN SENSASI BERMAIN DI AGEN POKER DOMINO ONLINE UANG ASLI INDONESIA DENGAN MINIMAL DEPOSIT RP 10.000 & MINIMAL WITHDRAW RP 30.000 BONUS TURN OVER 0.5% BONUS REFFERAL 20% HANYA DI WWW.JAWADOMINO.NET

Senin, 28 Agustus 2017

Larang jenazah dibawa pakai ambulans, Kepala Puskesmas dinilai terlalu kaku

Larang jenazah dibawa pakai ambulans, Kepala Puskesmas dinilai terlalu kaku


AGEN KASINO

Jenazah Mappi terpaksa ditandu menggunakan sarung sejauh lima kilometer, lantaran Puskesmas Kajang, Bulukumba, Sulsel, berdalih tak punya ambulans khusus mayat. Kadis Kesehatan Bulukumba Abd Gaffar mengkritik Kepala Puskesmas Sitti Hayati. Menurutnya, Sitti terlalu kaku terhadap aturan pemanfaatan mobil ambulans.

"Memang ada edaran bupati soal pemanfaatan ambulans buat orang sakit, tapi Kepala Puskesmas ini kaku memaknai aturan dalam edaran tersebut. Tentu jika dalam kondisi darurat seperti kasus almarhum Mappi itu bisa ditolerir," kata Abd Gaffar saat dihubungi, Senin (28/8).

Gaffar menuturkan, saat ini bupati sudah mengeluarkan instruksi pencopotan Kepala Puskesmas.

"Instruksi bupati sudah dikoordinasikan ke Badan Kepegawaian, belum tiba ke kami di Dinas Kesehatan," pungkasnya.

Dihubungi terpisah, Sitti Hayati yang dikonfirmasi menjelaskan di puskesmas ada dua unit ambulans, masing-masing untuk mengangkut orang sakit dan satunya lagi untuk operasional. Tidak ada mobil jenazah.

Tiap puskesmas di Bulukumba miliki dua unit ambulans. Dan sesuai edaran bupati, ambulans itu untuk mengangkut orang sakit bukan untuk orang meninggal atau jenazah.

Sitti Hayati melanjutkan, sebenarnya kejadian ini sudah tidak dipermasalahkan oleh keluarga almarhum Mappi yang meninggal saat dirawat di puskesmas usai terjatuh di kebunnya.

"Kami sudah upayakan membantu dengan mengontak rumah sakit di Bulukumba ambilkan ambulans. Tapi karena pihak keluarga tidak mampu membayar Rp 1 juta sehingga mereka memilih untuk menandu jenazah. Kami lalu usahakan lagi meminjamkan tandu dari masjid tapi keluarga almarhum menolak juga dengan alasan tandu dari masjid itu berat," jelas Sitti Hayati.

0 komentar:

Posting Komentar