RASAKAN SENSASI BERMAIN DI AGEN POKER DOMINO ONLINE UANG ASLI INDONESIA DENGAN MINIMAL DEPOSIT RP 10.000 & MINIMAL WITHDRAW RP 30.000 BONUS TURN OVER 0.5% BONUS REFFERAL 20% HANYA DI WWW.JAWADOMINO.NET

Sabtu, 15 Desember 2018

11 Orang Meninggal karena Diduga Makan Nasi Beracun di Kuil India

11 Orang Meninggal karena Diduga Makan Nasi Beracun di Kuil India


AGEN CASINO ONLINE

Pejabat kesehatan di Distrik Chamraj Nagar, India, hari ini mengatakan sebelas orang meninggal setelah makan nasi yang diduga terkontaminasi racun di sebuah kuil Hindu dalam sebuah perayaan keagamaan.

Dilansir dari laman the Guardian, Sabtu (15/12), sebanyak 29 orang lainnya dalam kondisi kritis dan masih dalam perawatan di sejumlah rumah sakit di Mysore, kota di sebelah selatan Negara Bagian Karnataka.

"Sebelas orang meninggal sejauh ini dan 93 lainnya dirawat di rumah sakit," kata KH Prasad, pejabat kesehatan Chamraj Nagar.

"Sepertinya ada racun yang tercampur di dalam nasi. Sampel sudah dikirimkan untuk dilakukan uji coba forensik," kata Prasad.

Mereka yang memakan nasi itu mengalami muntah, diare, dan gangguan pernapasan, jelas Prasad.

Menurut keterangan polisi, umat Hindu berkumpul di Kuil Kicchukatti Maramma untuk mengikuti upacara keagamaan. Nasi itu digunakan sebagai persembahan.

Warga bernama Murugappa yang hadir dalam acara itu di kuil mengatakan mereka ditawari nasi tomat dan air beraroma.

"Makanan itu bau busuk tapi mereka yang di depan antrean tetap memakannya," kata Murugappa.

"Tidak lama dari itu mereka mulai muntah-muntah dan mulut mereka keluar busa," kata dia seperti dikutip stasiun televisi NDTV.

Kepala Menteri Negara Bagian HD Kumaraswamy menyatakan turut berduka atas insiden itu dan mengumumkan mereka yang jadi korban akan mendapat ganti rugi masing-masing sebesar sekitar Rp 100 juta.

Festival keagamaan di India kerap membawa malapetaka karena dikelola dengan cara yang buruk.

Tahun lalu sedikitnya 24 orang tewas karena terinjak-injak dalam suatu acara festival keagamaan di Negara Bagian Bengal Barat.

0 komentar:

Posting Komentar