RASAKAN SENSASI BERMAIN DI AGEN POKER DOMINO ONLINE UANG ASLI INDONESIA DENGAN MINIMAL DEPOSIT RP 10.000 & MINIMAL WITHDRAW RP 30.000 BONUS TURN OVER 0.5% BONUS REFFERAL 20% HANYA DI WWW.JAWADOMINO.NET

Jumat, 22 Februari 2019

Ini Alasan Mengapa Vietnam Dipilih Jadi Lokasi Pertemuan Trump-Kim Jong-un Kedua

Ini Alasan Mengapa Vietnam Dipilih Jadi Lokasi Pertemuan Trump-Kim Jong-un Kedua


AGEN CASINO ONLINE

Konferensi tingkat tinggi kedua antara Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un akan digelar di Hanoi, Vietnam, pada 27-28 Februari pekan depan. Kepada Kongres, Trump mengatakan Vietnam adalah tempat yang paling mungkin untuk perundingan, berdasarkan penilaian berbagai pihak.

Dalam pidato kenegaraannya belum lama ini, Trump menyampaikan AS akan terlibat dalam perang besar dengan Korut jika dia tidak terpilih kembali sebagai presiden pada 2020. Berkat diplomasi, kata dia, warga AS yang disandera di Korut telah dibebaskan dan kembali ke AS, uji coba nuklir berhenti, dan tak ada lagi peluncuran rudal dalam 15 bulan terakhir.

Pulau Sentosa, Singapura, menjadi lokasi KTT bersejarah Trump dan Kim pada Juni 2018 lalu. Dalam pertemuan pertama itu, kedua pemimpin ini menandatangani komitmen bersama denuklirisasi semenanjung Korea. Namun untuk sementara, program nuklir dan rudal Korea Utara terus berlanjut, dan Tinjauan Pertahanan Rudal Pentagon mengatakan pada bulan lalu bahwa Pyongyang masih merupakan ancaman luar biasa bagi Amerika.

Dilansir dari laman TIME, ada empat alasan Vietnam merupakan pilihan logis untuk KTT kedua Trump-Kim:

1. Letak geografis lebih dekat dengan Korut

Meskipun Trump tidak pernah menyampaikan lokasi yang tepat untuk KTT kedua, Hanoi dan kota pesisir Danang disebut lokasi yang memungkinkan. Kedua kota ini letaknya kurang dari 2.000 mil dari Pyongyang lebih dekat dibandingkan ke Singapura.

Kim, yang biasanya bepergian dengan kereta api lapis baja, tidak seperti ayahnya yang tak suka menggunakan pesawat terbang, tak masalah menggunakan pesawat. Namun jarak tempuh menjadi catatan penting karena pesawat tua Korut tidak dilengkapi alat pengisian bahan bakar untuk penerbangan jarak jauh.

2. Vietnam pernah menjadi musuh sengit AS

Vietnam dan Korea sama-sama pernah menjadi musuh sengit AS. Pyongyang bahkan mengirim personel angkatan udara untuk membantu komunis Vietnam Utara dalam pertarungan melawan tentara Vietnam Selatan yang didukung AS. Sementara Korut masih merupakan musuh geopolitik AS, ketegangan Vietnam dan Washington mendingin secara signifikan dalam beberapa dekade sejak perang, dan Vietnam sekarang menjadi tujuan wisata populer bagi orang Amerika.

Juru bicara Gedung Biru Korea Selatan, Kim Eui-kyeom mengatakan dulu Vietnam dan AS saling menodongkan pistol dan pisau. Dia pun mengapresiasi dipilihnya Hanoi sebagai lokasi KTT dan berharap pembicaraan Trump dan Kim akan mengarah pada kemajuan konkret dan substantif.

3. Vietnam model yang bisa dicontoh Korut

Hubungan Vietnam-AS saat ini kerap dipandang melalui kacamata lawan atas dominasi Tiongkok dibandingkan permusuhan di era Perang Dingin dan AS dinilai khawatir meningkatkan hubungan dengan negara Asia Tenggara. Vietnam, 30 tahun lalu, merupakan salah satu negara termiskin di dunia dan kini telah berubah menjadi negara dengan tingkat ekonomi berpenghasilan menengah. "Singkatnya, cita-cita Korea Utara adalah sejarah Vietnam," tulis Charlie Campbell dari TIME bulan lalu.

Korut dinilai dapat meniru reformasi ekonomi dan politik Vietnam untuk mencapai 'keajaiban', sebagaimana disampaikan Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo. Dalam sambutannya yang ditujukan pada Kim, Pompeo mengatakan: Negara Anda dapat meniru jalan ini. Itu milik Anda jika Anda akan memanfaatkan momen ini."

Beberapa analis menganjurkan AS memanfaatkan momentum pertemuan di Vietnam untuk memberi sinyal bahwa Korut memiliki pengaruh di tengah perang dagang Washington-China. Namun Dosen Sejarah China Universitas Leeds, Tetapi Adam Cathcart memperkirakan Beijing akan menyambut baik kesempatan bagi Kim agar lebih menyelaraskan citranya dengan ekonomi Asia yang lebih berorientasi reformasi atau perdagangan eksternal.

4. Secara politik, Vietnam lebih netral dan aman

Hanoi telah menjalin hubungan diplomasi dengan Pyongyang sejak 1950 dan dengan Washington sejak 1995. Dalam kunjungannya ke Vietnam, Kim akan mengikuti jejak kakeknya, Kim Il Sung, yang mengunjungi Vietnam pada tahun 1958 dan merupakan pemimpin Korut terakhir yang melakukannya.

Selain memiliki hubungan baik dengan kedua negara, Vietnam mempertahankan kontrol ketat atas keamanan internal dan medianya. Sementara Human Rights Watch dan kelompok-kelompok lain mengkritik tindakan keras aparat Vietnam yang dinilai mengekang perbedaan pendapat dan mengekang kebebasan berekspresi. Namun otoritarianisme dinilai belum menjadi penghalang bagi bisnis internasional. Hanoi pernah menjadi lokasi penyelenggaraan Forum Ekonomi Dunia ASEAN tahun lalu, dan Danang menjadi tuan rumah pertemuan APEC pada 2017.

KTT kedua Trump-Kim dinilai dapat meningkatkan reputasi internasional Vietnam dan membantunya meningkatkan kunjungan wisatawan dan menarik investasi asing. Demikian disampaikan analis kebijakan Akademi Kebijakan Publik Lee Kuan Yew di Singapura, Vu Minh Khuong.

0 komentar:

Posting Komentar