RASAKAN SENSASI BERMAIN DI AGEN POKER DOMINO ONLINE UANG ASLI INDONESIA DENGAN MINIMAL DEPOSIT RP 10.000 & MINIMAL WITHDRAW RP 30.000 BONUS TURN OVER 0.5% BONUS REFFERAL 20% HANYA DI WWW.JAWADOMINO.NET

Minggu, 11 Agustus 2019

Libya Setujui Usul PBB Lakukan Gencatan Senjata Selama Idul Adha

Libya Setujui Usul PBB Lakukan Gencatan Senjata Selama Idul Adha


AGEN CASINO ONLINE

Pemerintah Kesepakatan Nasional Libya atau Goverment of National Accord (GNA) pada Sabtu (10/8) menerima usulan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk melakukan gencatan senjata, atau penghentian sementara serangan senjata selama libur Idul Adha.

"(Gencatan senjata itu) untuk menghormati tempat ini dalam semangat kami, sehingga warga Libya dapat merayakan Idul Adha dengan damai," ujar Juru Bicara Haftar, Ahmad al-Mesmari, seperti yang dikutip Al Jazeera pada Minggu (11/8).

Di saat pemerintah Libya telah menyetujui usulan gencatan senjata, sebuah bom mobil meledak di Timur Kota Benghazi, Libya dan menewaskan tiga staf PBB. Tidak ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas insiden bom yang terjadi di benteng pertahanan Tentara Nasional Libya atau Libyan National Army (LNA) itu.

"Semua pihak harap menghormati gencatan senjata kemanusiaan selama Idul Adha, dan kembali ke meja perundingan untuk mencapai masa depan yang damai dan layak bagi rakyat Libya," imbau Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.

Bulan April lalu, LNA meluncurkan serangan mendadak ke Tripoli untuk merebut kota tersebut dari pasukan loyal GNA. Untuk menengahi konflik antara LNA dan GNA, PBB mengusulkan agar keduanya melakukan gencatan senjata di Tripoli, ibu kota Libya. Gencatan senjata mencakup penghentian tembakan langsung atau tidak langsung, pergerakan pasukan, hingga pengintaian melalui udara.

Konflik internal itu bermula ketika pendukung LNA yang dipimpin oleh Khalifa Haftar berusaha merebut Tripoli dari pasukan militer GNA, karena dituduh telah mengganggu stabilitas Libya sejak jatuhnya Muammar Gaddafi, tahun 2011.

Al Jazeera melaporkan, pertempuran untuk memperebutkan Tripoli itu telah menggusur lebih dari 100.000 orang. Sementara menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ratusan orang termasuk warga sipil menjadi korban jiwa.

0 komentar:

Posting Komentar