RASAKAN SENSASI BERMAIN DI AGEN POKER DOMINO ONLINE UANG ASLI INDONESIA DENGAN MINIMAL DEPOSIT RP 10.000 & MINIMAL WITHDRAW RP 30.000 BONUS TURN OVER 0.5% BONUS REFFERAL 20% HANYA DI WWW.JAWADOMINO.NET

Sabtu, 08 April 2017

Ganjar wajar Setnov lupa soal permintaan tak galak di proyek e-KTP

Ganjar wajar Setnov lupa soal permintaan tak galak di proyek e-KTP


AGEN KASINO

Ganjar Pranowo saat bersaksi di persidangan kasus e-KTP mengaku pernah diminta Setya Novanto tidak galak-galak dalam pembahasan proyek tersebut. Namun, dalam kesaksian Novanto, hal itu dibantah. Sikap Novanto ini dianggap Ganjar wajar.

Bahkan Ganjar menduga Novanto lupa dengan kejadian dialami terkait korupsi e-KTP. "Ya bisa jadi kan orang lupa. Bisa jadi orang tidak ingat begitu. Tapi kalau saya ditanya yang saya ingat saja," ujar Ganjar, Sabtu (8/4).

Gubernur Jawa Tengah itu tidak mempersoalkan jika memang Novanto mengaku lupa pernah bertemu denganya di Bali, saat proses pengadaan e-KTP berlangsung. "Ya enggak apa-apa. Saya cuman ditanya KPK saja kok, pernah ketemu dengan beliau? Pernah. Di mana? Di Bali. Apa perkataanya? Cuman sekecil itu saja gitu," ujar politisi PDI Perjuangan ini.

Ganjar menyatakan, jika memang menerima uang suap e-KTP, meminta KPK untuk diperiksa dan dikonfrontir sebagai saksi dalam mega korupsi e-KTP. "Saya dikonfrontasi lebih dulu. Malah saya yang minta," pungkas mantan Anggota DPR RI dua periode ini.

Sebelumnya, Novanto berulang kali membantah kenal dengan pihak-pihak terkait proyek e-KTP. Setelah membantah kenal Diah Anggraeni, mantan Sekjen Kementerian Dalam Negeri, Setnov juga membantah ucapannya ke Ganjar Pranowo saat di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.

Bantahan itu disampaikan kepada jaksa KPK saat sidang korupsi e-KTP. Terutama soal permintaan Novanto agar Ganjar tidak usah galak-galak soal e-KTP. Novanto dalam sidang juga mengaku tidak tahu dan merasa kaget ada pemberitaan terkait pengakuan Ganjar tersebut.

Pernyataan ini bertolak belakang dengan kesaksian Ganjar saat hadir di persidangan pekan lalu. Dia menceritakan saat itu politikus PDIP bertemu dengan Novanto di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali. Saat itu, ungkap Gubernur Jawa Tengah, sekitar tahun 2011-2012 tiba-tiba saja Setnov, yang saat itu merupakan ketua Fraksi Golkar mendekatinya dan menyapa, meminta Ganjar untuk tidak galak-galak dalam pembahasan proyek tersebut.

0 komentar:

Posting Komentar