RASAKAN SENSASI BERMAIN DI AGEN POKER DOMINO ONLINE UANG ASLI INDONESIA DENGAN MINIMAL DEPOSIT RP 10.000 & MINIMAL WITHDRAW RP 30.000 BONUS TURN OVER 0.5% BONUS REFFERAL 20% HANYA DI WWW.JAWADOMINO.NET

Rabu, 02 Agustus 2017

Begini cara Ganjar mudahkan bantuan untuk pondok pesantren di Jateng

Begini cara Ganjar mudahkan bantuan untuk pondok pesantren di Jateng


AGEN KASINO

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo sering mendapat keluhan dari pimpinan pondok pesantren soal sulitnya mengakses bantuan dari pemerintah. Ganjar pun mencarikan jalan agar bantuan dapat diakses lebih mudah.

Caranya dengan mengajak seluruh aparatur sipil negara (ASN) di Pemprov Jateng menyisihkan pendapatan 2,5 persen setiap bulan. Hasilnya terkumpul Rp 1,6 miliar perbulan yang dikelola bersama dengan Badan Amil Zakat Infaq dan Sadaqah (Baznas) Jateng. Dana sebesar itu digunakan untuk membantu pondok, masjid, madrasah diniyah dan organisasi keagamaan lebih mudah.

"Kalau dana pemerintah kan uang rakyat maka penyalurannya harus sesuai aturan undang-undang, harus berbadan hukum, itu yang dikeluhkan sulit. Nah lewat zakat PNS ini ternyata terkumpul dana banyak yang bisa disalurkan lebih gampang," katanya, dalam silaturahmi di Pondok Pesantren An-Najah Dawar Boyolali, Rabu (2/8) malam.

Silaturahmi tersebut digelar di halaman pondok secara lesehan. Sebelumnya Ganjar berkesempatan shalat magrib bersama pengasuh dan santri pondok. Dalam kesempatan itu, Ganjar juga menyerahkan bantuan untuk Ponpes An-Najah sebesar Rp 75 juta. Bantuan diterima langsung pengasuh ponpes An-Najah KH Abdul Hamid.

KH Abdul Hamid mengaku gembira dengan kedatangan Ganjar. Ia tidak menyangka Ganjar akan datang karena pemberitahuan ia terima begitu mendadak.

"Malam ini saya sangat gembira atas kerawuhan pak Gubernur, entah angin apa yang membuat pak gub kerso rawuh karena tempat saya sebenarnya kurang cocok untuk pak Gubernur," katanya.

Dalam dialog santai dan penuh canda, Abdul Hamid mengatakan bahwa dirinya adalah salah satu yang memilih Ganjar waktu Pilgub 2013. "Dulu saya memilih pak Ganjar, waktu itu saya cuma satu saja pertimbangannya, pak Ganjar ini yang sampai ke telinga saya orangnya jujur. Sebab kata Gusdur pemimpin itu cukup dua syaratnya jujur dan hidup sederhana," ujar dia.

Ganjar menimpali bahwa mendapat amanah memimpin Jateng memang luar biasa berat. Namun Ganjar percaya kalau memimpin pondok pesantren lebih berat lagi. Sebab Ganjar sendiri ketika akan diserahi tugas mengasuh pondok pesantren milik keluarganya di Purbalingga merasa tidak mampu.

"Saya juga punya pondok di Purbalingga, peninggalan simbah istri saya, Kiai Hisyam. Lama tidak diurus serius. Kemarin haul ada pembicaraan untuk diasuh lagi lebih serius karena saya tidak mampu saya pasrahkan pak lek saya. Mudah-mudahan bisa membantu pendidikan karakter anak bangsa ini," katanya.

Dialog selama satu jam itu diakhiri dengan shalat isya berjamaah. Ganjar kemudian melanjutkan perjalanan menuju Balai Sidang Mahesa Boyolali untuk menghadiri Pemilihan Putri Citra Nasional 2017.

0 komentar:

Posting Komentar