RASAKAN SENSASI BERMAIN DI AGEN POKER DOMINO ONLINE UANG ASLI INDONESIA DENGAN MINIMAL DEPOSIT RP 10.000 & MINIMAL WITHDRAW RP 30.000 BONUS TURN OVER 0.5% BONUS REFFERAL 20% HANYA DI WWW.JAWADOMINO.NET

Selasa, 15 Mei 2018

Video pria bersarung diperiksa, Polri minta masyarakat maklum

Video pria bersarung diperiksa, Polri minta masyarakat maklum


AGEN CASINO ONLINE

Beredar video seorang pria mengenakan sarung, baju koko, dan peci tengah melintas di jalan dan diperiksa beberapa anggota polisi. Pria tersebut diminta membuka isi kardus dan tas ransel yang dibawa.

Pria tersebut tampak kesal ketika diminta mengeluarkan semua isi kardus dan barang bawaan di dalam tas. Sejumlah pakaian yang ada di dalamnya pun dikeluarkan dan dibuang-buang ke jalan.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto menyebut kegiatan tersebut sebagai upaya pencegahan. Polisi tidak mau menganggap enteng hal-hal yang dicurigai. Dia mengambil contoh peristiwa di Mako Brimob.

"Karena faktanya yang di Mako Brimob (Depok), dia dicek di badan di tas enggak ada senjatanya. Ternyata senjata tajamnya diletakkan di bawah kemaluan," ujar Setyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (15/5).

Karena itu, Polri tidak mau menganggap remeh sekecil apapun informasi dan gerak-gerik mencurigakan yang dapat mengancam keamanan masyarakat. Dia meminta maaf sekaligus meminta masyarakat memaklumi situasi dan kondisi saat ini.

"Mohon maaf kepada masyarakat yang disetop, dimintai keterangan, dan ditanya seharusnya kooperatif kalau dia tidak punya masalah," tuturnya.

Setyo tidak menjelaskan secara rinci ciri-ciri atau batasan seseorang yang dicurigai. Namun pada umumnya, anggota yang ada di lapangan sudah terlatih dan dapat menggunakan intuisinya mengidentifikasi seseorang bermasalah.

Namun Setyo memastikan, pemeriksan yang dilakukan anggota kepolisian sudah sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) Polri.

"Jadi masyarakat juga harus maklum. Kalau dicurigai buka saja apa yang dia bawa, persilakan, harusnya gitu," ucap Setyo.

0 komentar:

Posting Komentar