RASAKAN SENSASI BERMAIN DI AGEN POKER DOMINO ONLINE UANG ASLI INDONESIA DENGAN MINIMAL DEPOSIT RP 10.000 & MINIMAL WITHDRAW RP 30.000 BONUS TURN OVER 0.5% BONUS REFFERAL 20% HANYA DI WWW.JAWADOMINO.NET

Selasa, 26 Maret 2019

Portal Berita Selandia Baru Hapus Komentar Negatif Pembaca Soal Teror di Christchurch

Portal Berita Selandia Baru Hapus Komentar Negatif Pembaca Soal Teror di Christchurch


AGEN CASINO ONLINE

Situs berita terbesar Selandia Baru, Stuff.co.nz, mengambil langkah tegas untuk menghapus komentar negatif dari pembaca setelah insiden teror penembakan di dua masjid di Christchurch dua pekan lalu.

Redaksi Stuff mengatakan tindakannya tersebut bertujuan untuk mengembalikan fungsi kolom komentar untuk bertukar pendapat yang cerdas.

"Namun, seringkali kolom komentar kerap menjadi ajang untuk saling melempar prasangka, yang meski kecil, tetap berisiko pada penggiringan opini negatif," tulis kepala editor Stuff, Stuff Patrick Crewdson, sebagaimana dikutip dari Channel News Asia pada Selasa (26/3).

Teror penembakan di Masjid Al Noor dan Linwood City Mosque dilakukan oleh Brenton Tarrant, seorang warga negara Australia yang diyakini telah mengunggah surat panjang atau "manifesto" berisi tulisan tentang supremasi kulit putih.

Dia bahkan menyiarkan penembakan brutal yang dilakukannya pada 15 Maret via Facebook Live. Serangan teror itu menewaskan 50 orang dan melukai puluhan lainnya.

Penembakan massal terburuk dalam sejarah Selandia Baru itu mendorong para jurnalis dan outlet media setempat untuk menghalau penyebaran pandangan ekstremis, melalui kontrol pemberitaan, termasuk filterisasi pada kolom komentar.

"Ideologi menjijikkan banyak bermunculan di sudut-sudut paling gelap dunia maya, tapi tidak untuk situs-situs berita!" tegas Crewdson.

"Masih ada waktu untuk memeriksa seluruh kolom komentar Stuff, dan menghapus 'racun-racun' yang mengendap," lanjutnya.

Menonaktifkan Sebagian Kolom Komentar

Kebijakan tersebut akan menonaktfikan secara permanen kolom komentar di berbagai topik kontroversial, termasuk penembakan di Christchurch, konflik Israel-Palestina, vaksinasi, dan isu transgender.

"Kami akan dituduh melakukan sensor dan membatasi kebebasan berbicara, yang lain akan mengatakan kami harus menutup bagian komentar sepenuhnya," kata Crewdson.

"Satu hal yang ingin kami katakan, kami perlu meluruskan fungsi pemberitaan kami, dan tidak mempersilakan komentar negatif berkembang menjadi opini publik,"

Stuff.co.nz berada di bawah naungan perusahaan media terbesar di Selandia Baru, Stuff, yang sebelumnya bernama fairfax New Zealand.

Situs Stuff.co.nz sendiri merupakan portal berita terpopuler di Negeri Kiwi, dengan jumlah rata-rata kunjungan online mencapai 1,8 juta pemirsa unik setiap bulannya.

0 komentar:

Posting Komentar