RASAKAN SENSASI BERMAIN DI AGEN POKER DOMINO ONLINE UANG ASLI INDONESIA DENGAN MINIMAL DEPOSIT RP 10.000 & MINIMAL WITHDRAW RP 30.000 BONUS TURN OVER 0.5% BONUS REFFERAL 20% HANYA DI WWW.JAWADOMINO.NET

Rabu, 05 April 2017

Tim Ahok-Djarot: Agama & tempat ibadah sejatinya steril politisasi

Tim Ahok-Djarot: Agama & tempat ibadah sejatinya steril politisasi


AGEN KASINO

Juri Bicara Tim Pemenangan Ahok- Djarot, Gunawan Hidayat menegaskan pihaknya sangat menghormati kebebasan berpendapat setiap warga negara dalam rangka melahirkan demokrasi yang berkualitas. Dia mengimbau, sebaiknya agama dan tempat ibadah tak dipolitisasi.

"Agama dan tempat ibadah sejatinya steril dari upaya politisasi, karena watak agama yang suci, luhur, dan agung," ujar Gunawan di Jakarta, Rabu (5/4).

Gunawan menuturkan, pasangan nomor dua ini punya tanggung jawab menjaga suasana kehidupan yang Islami, damai dan harmonis pada masa Pilgub. Tidak perlu ada provokasi dan intimidasi terhadap siapapun.

"Kami berharap setiap warga dapat memilih secara rasional dan bertanggung jawab tanpa ada ada tekanan dan intervensi dari siapapun," tutur dia.

Islam, lanjut Gunawan, telah menjadi bagian penting dalam pembentukan Indonesia. Sejarah umat Islam Indonesia, khususnya NU dan Muhammadiyah adalah sejarah yang turut serta mendukung pemerintahan yang sah dalam menyelesaikan agenda-agenda pembangunan dan kerakyatan.

"Mari kembali ke Pancasila sebagai titik-temu dari berbagai kebhinnekaan agama, suku, ras, dan bahasa," kata dia.

Dalam prosesnya, kata Gunawan, Ahok-Djarot terus berkontribusi untuk peningkatan kualitas keislaman warga Jakarta. Seperti membangun masjid-masjid raya dan masjid di rusun. Contohnya, pembangunan Masjid Fatahillah di Balaikota. Masjid Hasyim Asyari di Daan Mogot. Nama masjid itu sebagai penghargaan untuk mengenang jasa Hadratussyaikh Hasyim Asyari sebagai peletak paham Ahlussunnah wal Jamaah yang memperkuat solidaritas kebangsaan.

Dalam waktu dekat, Ahok-Djarot juga akan membangun Masjid Raya di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur, dan akan memberi nama Masjid KH. Ahmad Dahlan untuk mengenang jasa KH Ahmad Dahlan sebagai pendiri Muhammadiyah sebagah wadah Islam yang berkemajuan, dan Masjid Haji Cjokroaminoto sebagai guru para tokoh bangsa dan peletak wawasan Islam yang mewujudkan keadialan sosial.

"Ketiga masjid ini akan menjadi pusat Tahfidzul Quran (hafalan Alquran) dan pusat Fahmul Quran (pemahaman Alquran)," tutup dia.

0 komentar:

Posting Komentar