RASAKAN SENSASI BERMAIN DI AGEN POKER DOMINO ONLINE UANG ASLI INDONESIA DENGAN MINIMAL DEPOSIT RP 10.000 & MINIMAL WITHDRAW RP 30.000 BONUS TURN OVER 0.5% BONUS REFFERAL 20% HANYA DI WWW.JAWADOMINO.NET

Kamis, 04 Oktober 2018

Palu dilanda gempa, ini prioritas bantuan asing yang diharapkan pemerintah

Palu dilanda gempa, ini prioritas bantuan asing yang diharapkan pemerintah


AGEN CASINO ONLINE

Gempa berkekuatan 7,4 Skala Richter yang melanda Palu, Sulawesi Tengah, telah menyebabkan tewasnya 1.411 orang. Tidak hanya itu, ribuan orang juga mengalami luka-luka akibat bencana ini.

Dahsyatnya bencana ini membuat beberapa negara ikut merasa prihatin. Bahkan, berbagai negara juga sudah menawarkan bantuan untuk Indonesia baik secara langsung maupun melalui Satuan Tugas di lapangan.

"Tim nasional sudah menghitung apa-apa saja dibutuhkan. Saat ini, bantuan asing yang dibutuhkan adalah pesawat angkut jenis c130, tenda pengungsi, pemurni air, genset, dan rumah sakit lapangan beserta peralatan medisnya," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nassir atau akrab disapa Tata, saat menggelar jumpa pers di Kementerian Luar Negeri Jakarta Pusat, Kamis (4/10).

Tata menjelaskan sejauh ini sudah ada 18 negara secara spesifik menyampaikan daftar bantuan kepada pemerintah Indonesia. Bantuan yang diberikan merupakan lima bentuk yang dijadikan prioritas oleh Satgas Nasional.

"Sejauh ini ada 18 negara yang sudah secara detail menyampaikan bantuan yang akan dikirim kepada kita. Ada Amerika Serikat, Prancis, Cheko, Inggris, Swiss, dan lain-lain. Negara-negara ini sudah dipastikan akan memberi lima bantuan yang kami prioritaskan," jelas Tata.

Selain 18 negara tersebut, ada juga dua organisasi asing yang dipastikan memberikan bantuan.

"Organisasi internasional yang sudah konkret akan mengirim bantuan sampai saat ini adalah UNDP dan AHA Centre," ujar Tata.

Tata juga menyampaikan bantuan asing yang dibutuhkan oleh pemerintah harus mandiri dalam artian tidak membebani pihak Indonesia dan sesuai dengan waktu yang diharapkan.


"Kami mengharapkan bantuan asing yang diberikan bisa secara mandiri dan sesuai waktu. Selain itu juga tidak membebani tim kita seperti dalam arti mereka memberi bantuan tetapi didrop di Jakarta, lalu harus tim kita yang membawanya ke lokasi bencana. Tidak seperti itu," tandasnya.

0 komentar:

Posting Komentar