RASAKAN SENSASI BERMAIN DI AGEN POKER DOMINO ONLINE UANG ASLI INDONESIA DENGAN MINIMAL DEPOSIT RP 10.000 & MINIMAL WITHDRAW RP 30.000 BONUS TURN OVER 0.5% BONUS REFFERAL 20% HANYA DI WWW.JAWADOMINO.NET

Kamis, 14 Maret 2019

Nicolas Maduro akan Minta Bantuan China dan Rusia Investigasi Pemadaman Listrik

Nicolas Maduro akan Minta Bantuan China dan Rusia Investigasi Pemadaman Listrik


AGEN CASINO ONLINE

Presiden Venezuela, Nicolas Maduro menyampaikan akan meminta bantuan sejumlah negara seperti Rusia, China, Kuba, dan Iran, serta PBB untuk melakukan investigasi serangan terhadap jaringan listrik negaranya baru-baru ini. Dampak dari serangan itu, sejumlah besar wilayah di negara itu tak dialiri listrik dan pemadaman listrik terjadi dalam beberapa hari.

"Saya telah menunjuk komisi khusus untuk menyelidiki serangan siber dan meminta bantuan para pakar internasional. Saya berniat meminta dukungan dari PBB, Iran, China, Rusia dan Kuba," kata Maduro, seraya menambahkan bahwa negara-negara tersebut memiliki pengalaman hebat dalam menangani serangan siber, dilansir dari laman Sputnik News, Kamis (14/3).

Menurut Maduro, setelah pemadaman listrik selama lima hari, pemerintah Venezuela telah berhasil mengatasi konsekuensi serangan yang dia tuding dilakukan dari wilayah AS.

Sebelumnya, Jaksa Agung Venezuela Tarek Saab meminta digelar penyelidikan terhadap pemimpin oposisi Juan Guaido atas dugaan perannya dalam menyabotase sistem kelistrikan negara itu.

Pemadaman listrik terjadi sejak 7 Maret, saat pemasok listrik nasional Corpoelec melaporkan adanya sabotase di pembangkit listrik tenaga air utama Guri.

Media kemudian melaporkan pemadaman listrik berlangsung di 21 dari 23 negara bagian Venezuela. Maduro menyalahkan Amerika Serikat karena mengobarkan perang energi melawan Venezuela. Washington membantah memiliki peran dalam krisis tersebut.

China Tawarkan Bantuan

Sementara itu, China menyatakan siap membantu Venezuela memperbaiki jaringan listriknya. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Lu Kang mengatakan Beijing telah mencatat laporan rusaknya jaringan listrik karena serangan peretasan.

"China sangat prihatin terkait hal ini," kata Lu, dilansir dari laman Russia Today, Kamis (14/3).

"Kami berharap pihak Venezuela dapat menemukan penyebab masalah ini sesegera mungkin dan pasokan listrik menjadi normal kembali demi terciptanya ketertiban sosial. China akan menyiapkan bantuan dan bantuan teknis untuk memperbaiki jaringan listrik Venezuela," lanjutnya.

Sebelumnya pada Selasa (12/3), Menteri Komunikasi dan Informasi Venezuela, Jorge Rodriguez mengatakan operasi jaringan listrik telah hampir sepenuhnya beroperasi kembali secara nasional.

0 komentar:

Posting Komentar